Ini Dia Rekaman CCTV Pembunuhan Sadis di Pulomas Jakarta Timur dan Didalam Rekaman CCTV di dalam rumah terlihat sekali para tersangka mengancam penghuni dengan senjata api.
Kita mampu lihat pelaku mengancam dan mengumpulkan penghuni rumah dan para tersangka kemudian memaksa penghuni rumah masuk ke dalam ruangan yang kemungkinan besar yakni kamar mandi di mana ditemukan para korban.
Dan ini merupakan rekaman CCTV yang terlihat pribadi dari dalam rumah tiga orang tersangka terlihat berusaha untuk membuat para orang rumah tersebut untuk masuk ke dalam ruangan yang ternyata diketahui merupakan kamar mandi di mana terdapat 11 korban dalam peristiwa perampokan dan pembunuhan ini.
Baca: Profil Lengkap Dodi Triono Yang Menjadi Korban Pembunuhan di Pulomas
Rekaman CCTV ini memang jadinya dipublish kepada publik setelah sebelumnya sempat santer dinyatakan hilang tapi kemudian dinyatakan oleh Kapolda bahwa ternyata rekaman cctv tersebut tidak hilang.
Ini merupakan kepingan gambar Bagaimana kemudian pelaku beraksi ada 3 orang pelaku yang membawa senjata tajam dan juga senjata api masuk ke dalam ruang tersebut yang merupakan rumah dari Insinyur Dodi Triono yang merupakan seorang arsitek.
Ekslusif Video Rekaman CCTV Pembunuhan Sadis di Pulomas (Video CCTV Dari Depan Rumah)
Ekslusif Video Rekaman CCTV Pembunuhan Sadis di Pulomas (Video CCTV Dari Dalam Rumah)
Selain rekaman yang menunjukkan Bagaimana kondisi ruangan tengah dikala proses perampokan dan juga pembunuhan yg terjadi kami juga memiliki rekaman cctv lain yang merupakan alat atau pintu masuk para tersangka.
Baca: Cara Daftar Paket Internet Indosat Ooredoo im3 Mentari Paling Murah Terbaru 2017
Bagaimana asal mulanya dan Akhirnya para pelaku mampu ditangkap nah ini ia ada dua orang pelaku yang tampak kemudian masuk mereka masuk dari depan rumah korban melalui pagar memang kondisinya tidak dikunci sehingga pelaku tampak leluasa masuk dan bahkan kemudian menutup kembali pintu pagar rumah korban perlahan-lahan para pelaku tersebut masuk ke dalam ruangan dan kemudian menyekap para korban.
0 Comments: