Siapa ayah Kakashi: Fakta tersembunyi

Bagi para penggemar setia Naruto, Kakashi Hatake selalu menjadi sosok ninja misterius sekaligus inspiratif. Pertanyaan besar yang kerap muncul dan membuat banyak orang penasaran adalah **siapa ayah Kakashi**? Jawabannya jelas: Ayah Kakashi adalah Sakumo Hatake, seorang ninja legendaris Konoha yang dijuluki "Taring Putih Konoha" (Konoha's White Fang). Kisah Sakumo tidak hanya membentuk karakter Kakashi secara mendalam, tetapi juga menjadi salah satu inti dilema moral yang digali dalam semesta Naruto.

Mengenal Sakumo Hatake: Sang Taring Putih Konoha

Sakumo Hatake bukanlah ninja sembarangan. Ia adalah shinobi kaliber tinggi dari Konohagakure yang kemampuannya diakui dan ditakuti di seluruh dunia ninja. Bahkan Sannin legendaris seperti Jiraiya, Tsunade, dan Orochimaru pun sangat menghormatinya. Julukan "Taring Putih Konoha" diberikan padanya karena reputasinya yang menakutkan di medan perang, di mana ia selalu membawa tanto unik yang bersinar putih. Banyak yang percaya Sakumo memiliki kekuatan setara atau bahkan melampaui Sannin, yang menunjukkan betapa dahsyatnya sang ayah Kakashi ini.

Kisah Sakumo menjadi landasan moral yang berat bagi Kakashi. Sakumo adalah contoh seorang ninja yang berani membuat pilihan sulit demi orang yang dicintainya, meskipun itu berarti melanggar aturan ninja yang ketat. Reputasi Sakumo sebagai pahlawan perang tiba-tiba runtuh setelah insiden misi penting. Ia memilih untuk menyelamatkan nyawa rekan-rekannya daripada menyelesaikan misi yang diberikan, sebuah tindakan yang bertentangan dengan kode etik ninja pada masanya yang sangat mengutamakan penyelesaian misi di atas segalanya. Akibatnya, Sakumo dicemooh dan dijauhi oleh seluruh desa, bahkan oleh rekan-rekan yang diselamatkannya. Tekanan sosial dan mental yang luar biasa ini akhirnya mendorongnya untuk bunuh diri, meninggalkan Kakashi kecil seorang diri.

Tragedi yang menimpa Sakumo ini menjadi pelajaran hidup yang pahit bagi Kakashi, memengaruhi pandangannya tentang aturan, persahabatan, dan arti sebenarnya dari menjadi seorang ninja. Ia bersumpah untuk tidak pernah membuat kesalahan yang sama seperti ayahnya, yaitu mengutamakan rekan daripada misi. Namun, ironisnya, ia kemudian bertemu Obito Uchiha yang memberinya sudut pandang berbeda dan mengubah cara pandangnya secara fundamental. Untuk detail lebih lanjut tentang kisah hidup Sakumo, Anda bisa mengunjungi Narutopedia Fandom.

Kisah Tragis Sakumo dan Dampaknya pada Dunia Ninja

Keputusan Sakumo Hatake untuk mengorbankan misi demi menyelamatkan rekan-rekannya adalah titik balik penting yang tidak hanya membentuk karakter Kakashi, tetapi juga mencerminkan salah satu dilema moral paling mendalam dalam dunia ninja. Pada saat itu, kode etik ninja sangatlah ketat: misi selalu di atas segalanya, bahkan di atas nyawa seorang rekan. Melanggar kode ini berarti menanggung aib yang tidak termaafkan. Sakumo, dengan reputasinya yang cemerlang, justru menjadi korban dari aturan ini.

Dampak dari tragedi Sakumo meluas. Pertama, itu menciptakan trauma besar bagi Kakashi. Sebagai seorang anak kecil, Kakashi menyaksikan bagaimana ayahnya, seorang pahlawan yang ia kagumi, diasingkan dan dicerca hingga memilih mengakhiri hidup. Pengalaman pahit ini menanamkan keyakinan yang kuat pada diri Kakashi untuk selalu mengikuti aturan ninja dengan ketat, tidak peduli apa pun. Ia percaya bahwa kegagalan ayahnya adalah karena tidak patuh pada aturan, dan ia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Ini membentuk Kakashi muda menjadi pribadi yang kaku, dingin, dan sangat fokus pada misi, sering kali mengabaikan perasaan atau keselamatan rekan-rekannya.

Kedua, kisah Sakumo menjadi pelajaran yang kontras dalam filosofi ninja. Di satu sisi, Konoha menyanjung ninja yang berkorban demi desa dan misi. Di sisi lain, mereka menghukum ninja yang berani menantang dogma demi kemanusiaan. Ironi ini kemudian dipecahkan oleh Obito Uchiha, teman setim Kakashi. Obito, dengan kata-katanya yang ikonik, "Mereka yang melanggar aturan adalah sampah, tetapi mereka yang meninggalkan teman-temannya bahkan lebih buruk dari sampah," secara langsung menantang pandangan Kakashi yang terinspirasi dari tragedi ayahnya. Kata-kata Obito ini, yang juga merupakan mantra hidup Obito sendiri, adalah titik balik penting yang mengubah Kakashi dan bahkan menjadi filosofi hidupnya sendiri di kemudian hari. Tanpa tragedi Sakumo, mungkin Kakashi tidak akan pernah memahami esensi persahabatan dan pengorbanan sejati yang diajarkan Obito.

Pengaruh Ayah Kakashi terhadap Kepribadian & Filosofi Ninja Kakashi

Tidak bisa dipungkiri bahwa ayah Kakashi, Sakumo Hatake, adalah pilar utama dalam pembentukan kepribadian dan filosofi hidup Kakashi. Kematian tragis Sakumo akibat stigma masyarakat setelah menyelamatkan rekan-rekannya, menciptakan lubang dalam hati Kakashi dan trauma yang mendalam. Sejak saat itu, Kakashi kecil berpegang teguh pada aturan dan kode etik ninja yang paling kaku, dengan keyakinan bahwa misi harus selalu diutamakan di atas segalanya, bahkan di atas nyawa rekan tim.

Namun, takdir mempertemukannya dengan Obito Uchiha. Obito, dengan semangatnya yang membara dan filosofi yang kontras, berhasil mengguncang keyakinan Kakashi. Momen kunci adalah ketika Obito mengatakan, "Mereka yang melanggar aturan adalah sampah, tetapi mereka yang meninggalkan teman-temannya bahkan lebih buruk dari sampah." Kalimat ini, yang kemudian menjadi moto hidup Kakashi, adalah hasil dari pengajaran Obito yang tidak sengaja mengubah persepsi Kakashi tentang ayahnya dan juga tentang nilai persahabatan.

Setelah kehilangan Obito, Kakashi menyadari kesalahan masa lalunya dan mengintegrasikan filosofi Obito ke dalam kepemimpinannya. Ia menjadi Jōnin yang sangat peduli dengan rekan setimnya, mengajarkan mereka pentingnya kerja sama dan persahabatan, bahkan jika itu berarti melanggar aturan untuk melindungi satu sama lain. Ia mendorong timnya, terutama Tim 7 (Naruto, Sasuke, Sakura), untuk selalu bekerja sama dan saling mendukung. Ini adalah warisan tidak langsung dari Sakumo dan Obito: Sakumo menunjukkan konsekuensi ekstrem dari mengabaikan persahabatan, sementara Obito memberikan alternatif filosofi yang lebih manusiawi.

Pengaruh Sakumo juga terlihat dalam teknik dan gaya bertarung Kakashi. Kakashi adalah seorang jenius, seperti ayahnya. Meskipun Sakumo tidak secara langsung melatihnya, Kakashi mewarisi bakat alami dalam ninjutsu, taijutsu, dan genjutsu. Bahkan penggunaan pedang Sakumo yang khas, aunque Kakashi jarang menggunakannya, menjadi bagian dari identitas klan Hatake. Lebih dari itu, Kakashi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan loyalitas yang kuat terhadap Konoha, sifat-sifat yang juga dimiliki oleh ayahnya.

Warisan Kode Ninja yang Penuh Dilema

Kisah Sakumo Hatake, ayah Kakashi, adalah studi kasus yang menarik tentang dilema moral dalam kode ninja. Warisan yang ia tinggalkan bukanlah hanya reputasi "Taring Putih Konoha," tetapi juga pertanyaan filosofis tentang apa yang sebenarnya berarti menjadi seorang ninja. Apakah itu kepatuhan buta terhadap aturan demi misi, ataukah nilai-nilai kemanusiaan seperti persahabatan dan pengorbanan demi rekan?

Pada awalnya, Kakashi memilih jalur yang pertama. Ia menjadi sangat ketat dalam mematuhi aturan, berusaha menghindari nasib tragis yang menimpa ayahnya. Ia takut bahwa jika ia mengizinkan dirinya untuk menyimpang dari aturan, ia akan berakhir seperti Sakumo, sendirian dan dicerca. Trauma ini membuatnya kesulitan membangun hubungan yang dekat dengan rekan-rekannya, dan ia sering dianggap dingin dan tidak peduli.

Namun, setelah Obito Uchiha "mati" dalam misi, pandangan Kakashi berubah drastis. Kata-kata Obito yang menentang kode ninja tradisional menembus hati Kakashi. Sejak saat itu, Kakashi mulai memahami bahwa ada nilai yang lebih tinggi daripada sekadar menyelesaikan misi. Nilai tersebut adalah kehidupan dan ikatan dengan rekan-rekan. Ia menyadari bahwa tindakan ayahnya, meskipun dianggap aib pada saat itu, sebenarnya adalah tindakan kemanusiaan yang mulia. Sakumo adalah pahlawan sejati yang berani menentang norma demi menyelamatkan nyawa.

Warisan Sakumo kemudian berkembang menjadi landasan filosofi bagi Kakashi dalam melatih Tim 7. Kakashi tidak hanya mengajari mereka teknik ninja, tetapi juga pelajaran penting tentang kerja sama tim, saling percaya, dan bahwa melanggar aturan demi melindungi teman adalah tindakan yang benar. Naruto Uzumaki, yang juga tumbuh tanpa orang tua dan sering melanggar aturan, secara tidak langsung menjadi murid yang paling memahami filosofi ini, yang ironisnya berakar pada tragedi ayah Kakashi.

Momen-Momen Penting Kakashi Mengenang Ayahnya

Sepanjang serial Naruto, ada beberapa momen krusial di mana Kakashi mengenang atau terhubung kembali dengan Sakumo Hatake, ayahnya. Momen-momen ini tidak hanya memperlihatkan seberapa besar pengaruh Sakumo dalam hidup Kakashi, tetapi juga bagaimana Kakashi tumbuh melampaui trauma masa lalunya.

  • **Perdebatan dengan Obito**: Ini adalah momen paling fundamental. Ketika Obito mengkritik Kakashi yang mengutamakan aturan di atas segalanya, ia secara tidak langsung memaksa Kakashi untuk menghadapi kembali ingatan tentang ayahnya. Kata-kata Obito tentang "sampah" adalah respons langsung terhadap pengalaman pahit Kakashi.
  • **Di Jembatan Tenchi**: Saat Kakashi bersama Tim 7 bertemu dengan Orochimaru dan kabuto, ia sempat terluka. Dalam momen kritis ini, ia secara singkat mengenang ayahnya. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam bahaya, sosok ayahnya selalu ada di benaknya sebagai pengingat akan masa lalu dan pelajaran yang harus ia pegang.
  • **Pertemuan di Limbo (Afterlife)**: Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika Kakashi, setelah kematian sementara saat diserang Pain, bertemu kembali dengan Sakumo di alam baka. Ini adalah kesempatan bagi Kakashi untuk akhirnya berbicara dengan ayahnya, mengungkapkan perasaannya, dan memberi tahu bahwa ia telah memaafkan ayahnya dan mengerti pilihannya. Sakumo juga mengungkapkan kebanggaannya pada Kakashi, menutup lingkaran kesedihan dan penyesalan yang telah lama membayangi keduanya.
  • **Melepas Trauma**: Setelah pertemuan di alam baka, Kakashi terlihat lebih ringan. Ia tidak lagi dihantui oleh bayangan tragis ayahnya. Ia bisa melihat tindakan Sakumo sebagai sebuah pengorbanan, bukan aib. Ini adalah bukti bahwa ia telah berdamai dengan masa lalunya dan benar-benar menginternalisasi pesan Obito tentang nilai persahabatan.
  • **Menjadi Hokage**: Sebagai Hokage Keenam, Kakashi menjadi simbol Konoha yang mengedepankan kerja sama, persahabatan, dan melindungi rekan. Filosofi kepemimpinannya adalah manifestasi dari pelajaran yang ia ambil dari tragedi ayahnya dan ajaran Obito. Ia membangun Konoha yang lebih manusiawi, tempat nilai-nilai ini dipegang teguh. Informasi lebih lanjut tentang perjalanan Kakashi bisa ditemukan di Narutopedia Fandom.

Pertemuan Kembali di Alam Baka

Mungkin salah satu momen paling penting dan emosional dalam pengembangan karakter Kakashi adalah pertemuannya dengan sang ayah, Sakumo Hatake, di alam baka. Peristiwa ini terjadi setelah Kakashi tewas sementara oleh serangan Pain saat invasi Konoha. Dalam limbo antara hidup dan mati, Kakashi menemukan dirinya di sebuah tempat yang menyerupai api unggun, di mana ia bertemu kembali dengan ayahnya.

Pertemuan ini adalah kesempatan bagi Kakashi untuk akhirnya mengungkapkan semua perasaan yang terpendam selama bertahun-tahun. Ia berbicara kepada Sakumo tentang bagaimana ia menjalani hidupnya, tentang Obito, dan tentang bagaimana ia akhirnya memahami keputusan ayahnya. Kakashi juga mengatakan kepada ayahnya bahwa ia telah memaafkannya dan bangga menjadi putranya. Ini adalah momen katarsis yang luar biasa bagi Kakashi, membebaskannya dari beban penyesalan dan stigma yang ia rasakan terhadap ayahnya selama ini.

Di sisi lain, Sakumo juga mengungkapkan perasaannya. Ia mengatakan betapa ia mencintai Kakashi dan betapa ia bangga dengan semua yang telah dicapai putranya. Ia meminta maaf atas penderitaan yang ia sebabkan dan menyatakan lega karena akhirnya bisa pergi dengan damai, setelah berbicara dengan Kakashi. Momen ini menandai penutupan sebuah babak yang panjang dan menyakitkan dalam hidup Kakashi, memberinya kedamaian batin yang sangat ia butuhkan untuk terus maju.

Pertemuan ini sangat simbolis. Ini bukan hanya reuni ayah dan anak, tetapi juga rekonsiliasi seorang anak dengan masa lalu pahit ayahnya. Itu menggarisbawahi tema penting dalam Naruto tentang memaafkan diri sendiri dan orang lain, serta pentingnya komunikasi dan pemahaman. Setelah momen ini, Kakashi terlihat lebih ringan, beban di pundaknya seolah terangkat, memungkinkannya untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan lebih bijaksana di kemudian hari.

Bagaimana Kisah Sakumo Menginspirasi Penggemar?

Kisah Sakumo Hatake, meskipun tragis dan singkat, menyimpan pesan moral yang kuat dan relevan, tidak hanya bagi karakter dalam serial Naruto, tetapi juga bagi para penggemar di dunia nyata. Kisah ayah Kakashi ini menginspirasi dalam beberapa aspek:

Pelajaran Berharga dari Kisah Sakumo Hatake:

  • **Keberanian dalam Memilih**: Sakumo menunjukkan bahwa keberanian sejati bukanlah tentang mematuhi aturan buta, tetapi tentang berani membuat pilihan yang benar secara moral, bahkan jika itu berarti melawan arus dan menanggung konsekuensi berat. Ia memilih kemanusiaan di atas dogma.
  • **Dampak dari Stigma Sosial**: Kisahnya menjadi pengingat betapa merusaknya stigma dan cemoohan masyarakat dapat memengaruhi individu. Ini mengajarkan kita untuk tidak mudah menghakimi orang lain tanpa memahami latar belakang atau motif mereka.
  • **Pentingnya Memaafkan**: Kakashi akhirnya memaafkan ayahnya dan berdamai dengan masa lalunya. Ini mengajarkan pentingnya memaafkan, baik orang lain maupun diri sendiri, untuk bisa bergerak maju dan menemukan kedamaian batin.
  • **Definisi Pahlawan Sejati**: Sakumo, di mata Kakashi dan banyak penggemar, adalah pahlawan sejati karena ia berkorban demi orang lain, tidak hanya di medan perang, tetapi juga dengan mengorbankan reputasi dan hidupnya sendiri demi prinsip yang lebih tinggi.
  • **Ikatan Keluarga dan Persahabatan**: Kisah Sakumo dan Kakashi adalah tentang ikatan yang tidak terpisahkan antara ayah dan anak, serta bagaimana trauma dapat diatasi melalui pemahaman dan cinta. Ini juga menegaskan pentingnya persahabatan yang diajarkan Obito, yang pada akhirnya membebaskan Kakashi dari beban ayahnya.

Kisah Sakumo juga mendorong penggemar untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan etis yang lebih luas: Apakah tujuan selalu membenarkan cara? Apakah ada hal-hal yang lebih penting daripada kemenangan atau kepatuhan? Di era modern, di mana tekanan sosial dan ekspektasi seringkali sangat tinggi, dilema Sakumo terasa sangat nyata. Ini mengingatkan kita untuk selalu meninjau kembali nilai-nilai kita dan berani berdiri untuk apa yang kita yakini benar.

Perbandingan Filosofi Kode Ninja (Sebelum & Sesudah Perang Dunia Ninja Keempat):

Aspek Kode Ninja Tradisional (Era Sakumo) Kode Ninja Modern (Era Kakashi/Naruto)
Prioritas Utama Penyelesaian misi, loyalitas pada desa. Melindungi rekan tim, persahabatan, lalu misi.
Nilai Hidup Rekan Dapat dikorbankan demi misi yang lebih besar. Sangat berharga, tidak boleh ditinggalkan.
Pelanggaran Aturan Tidak dapat dimaafkan, mendatangkan aib. Dapat diterima jika demi tujuan yang lebih mulia (melindungi teman).
Pahlawan Ninja yang sukses menyelesaikan misi tanpa gagal. Ninja yang berani berkorban demi melindungi orang lain.
Dampak Sosial Menghukum individu yang berbeda pandangan. Mendorong empati dan pemahaman antarindividu.

Tabel di atas secara jelas menunjukkan pergeseran filosofi yang signifikan, sebagian besar dipicu oleh kisah-kisah tragis seperti Sakumo dan perjuangan Kakashi. Ini adalah evolusi penting dalam semesta Naruto yang mengajarkan nilai-nilai universal tentang empati, keberanian, dan kemanusiaan.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Ayah Kakashi

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai sosok ayah Kakashi, Sakumo Hatake:

Q: Apakah Sakumo Hatake sekuat Sannin?

A: Ya, banyak yang percaya Sakumo Hatake memiliki kekuatan setara atau bahkan melampaui Sannin legendaris (Jiraiya, Tsunade, Orochimaru). Reputasinya sebagai "Taring Putih Konoha" sangat ditakuti di seluruh dunia ninja, dan ia dianggap sebagai salah satu ninja terkuat di generasinya.

Q: Mengapa Sakumo Hatake dicerca oleh Konoha?

A: Sakumo dicerca karena ia memilih untuk menghentikan misi penting dan menyelamatkan rekan-rekannya yang dalam bahaya. Pada masa itu, kode etik ninja sangat ketat, di mana penyelesaian misi dianggap lebih penting daripada nyawa rekan. Tindakannya dianggap sebagai pengkhianatan terhadap kode tersebut, menyebabkan ia dicemooh oleh desa, bahkan oleh mereka yang ia selamatkan.

Q: Kapan Kakashi bertemu ayahnya lagi?

A: Kakashi bertemu kembali dengan Sakumo Hatake di alam baka (limbo antara hidup dan mati) setelah ia tewas sementara oleh serangan Pain saat invasi Konoha. Pertemuan ini adalah momen emosional di mana Kakashi bisa berdamai dengan masa lalu dan ayahnya.

Q: Apakah Kakashi memiliki saudara kandung?

A: Tidak, tidak ada informasi resmi dalam manga atau anime Naruto yang menyebutkan bahwa Kakashi Hatake memiliki saudara kandung. Ia tumbuh sebagai anak tunggal.

Q: Bagaimana nama "Taring Putih Konoha" itu didapat?

A: Julukan "Taring Putih Konoha" diberikan kepada Sakumo Hatake karena reputasinya yang menakutkan di medan perang. Ia selalu membawa tanto (pedang pendek) unik yang bersinar putih terang, yang ia gunakan dengan sangat mematikan. Julukan ini menjadi simbol keahlian dan kekuatannya.

Pada akhirnya, kisah tentang **siapa ayah Kakashi** bukan hanya sekadar identitas seorang karakter, tetapi juga merupakan narasi kompleks tentang moralitas, pengorbanan, dan bagaimana trauma masa lalu dapat membentuk masa depan seseorang. Sakumo Hatake, sang Taring Putih Konoha, mungkin hanya muncul singkat dalam cerita, namun warisan dan dilema yang ia tinggalkan menjadi fondasi bagi pertumbuhan salah satu ninja terhebat di Konoha. Bagaimana menurut Anda, apakah keputusan Sakumo untuk menyelamatkan rekan-rekannya di atas misi adalah pilihan yang benar?


Why Does Kakashi Wear A Mask? & More Questions About Him, Answered


Why does kakashi wear a mask? & more questions about him, answered

Penasaran banget kenapa Kakashi Hatake selalu tampil misterius dengan maskernya? Potret yang menarik ini mengundang kita untuk menyelami lebih dalam tentang sang Hokage Keenam. Berbagai pertanyaan, mulai dari siapa ayah Kakashi hingga kekuatan Sharingan-nya, kerap jadi perdebatan seru. Artikel ini akan mencoba mengupas tuntas semua teka-teki, memberikan ilustrasi jelas yang membuat kita makin mengenal sosok ninja kalem ini dengan perasaan akrab.

Kakashi And His Father By Gocev On Deviantart


Kakashi and his father by gocev on deviantart

Potret karya gocev di DeviantArt ini benar-benar bikin hati adem! Kita bisa melihat Kakashi dan ayahnya, Sakumo Hatake, dalam sebuah representasi yang penuh kehangatan. Tentunya banyak yang penasaran siapa ayah Kakashi, dan gambar ini menyajikan visual yang nyaman dipandang, memperlihatkan momen kebersamaan mereka. Suasana yang dihadirkan terasa begitu tenang dan penuh makna.

The-story-of-kakashis-father-when-he-was-alive-_-sakumo-hatake-lost-his


The-story-of-kakashis-father-when-he-was-alive-_-sakumo-hatake-lost-his

Mengintip kembali perjalanan Sakumo Hatake, sosok penting yang menjawab siapa ayah Kakashi, selalu menarik untuk dicermati. Dalam potret ini, kita diperlihatkan sebuah ilustrasi yang secara indah menangkap esensi karakternya. Bukan sekadar visualisasi, tampilan ini membawa kita pada narasi yang kaya, seolah membuka lembaran kisah heroik yang penuh makna dan inspirasi. Sebuah representasi yang sungguh hangat untuk dikenang.

Kakashi Hatake


Kakashi hatake

Wah, lihat potret Kakashi Hatake ini! Aura karismatiknya selalu terpancar, khas dengan rambut perak ikonik dan tatapan yang penuh kebijaksanaan. Banyak lho yang penasaran siapa ayah Kakashi, mengingat warisan ninja yang ia bawa. Ilustrasi ini sukses menangkap esensi karakternya yang kuat, memberikan kesan hangat dan penuh makna.

Kakashi's Son. By Hijirikawa-chan On Deviantart


Kakashi's son. by hijirikawa-chan on deviantart

Karya berjudul "Kakashi's son" dari hijirikawa-chan ini menghadirkan sebuah ilustrasi yang manis dan penuh imajinasi. Daripada pusing mencari tahu siapa ayah Kakashi Hatake, representasi visual ini justru mengajak kita merenungkan bagaimana jika sang Hokage memiliki seorang putra. Dengan detail yang menyentuh, gambar ini seolah menceritakan momen akrab antara ayah dan anak, menciptakan nuansa yang hangat dan penuh kasih sayang.

Wong Indonesia

Wong Indonesia (WI) adalah sebuah situs berita independen yang hadir untuk memberikan informasi terkini, akurat, dan terpercaya kepada masyarakat Indonesia. Dengan semangat kebebasan pers dan profesionalisme, kami berkomitmen menyajikan berita politik, ekonomi, teknologi, hiburan, olahraga, hingga gaya hidup dengan bahasa yang mudah dipahami.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post